18 September, 2009

Selamat tinggal bulan ramadhan

Ditengah terik yang membakar, peluh menyeruak pori-pori, kita meresak jiwa menikmati sejuknya puasa, "Ajruki 'ala qadri nashabik", pahalamu sesuai dengan kadar payahmu. Adakah hari dimana sepoian lembut angin terasa begitu nikmat? adakah waktu dimana syetan dibelenggu, pintu syurga dibuka dan neraka disegel..hingga setiap hirupan nafas terasa mengandung kesholihan??

Ramadhan..malam malam yang ditingkahi syahdu kalam illahi..kecuali kita adalah syetan dalam bentuk manusia. Alangkah indahnya hari hari itu. Saat sholat tahajud, atau qiyamullail..atau qiyamurramadhan...atau tarawih..benar benar menghidupkan. Saat kita begitu rajin, hingga kokok ayampun kalah oleh alarm hape yang kita setel.

Lalu kita menjadi "AL Mustaghfiniira bil ashaar"..orang yang menghiba diwaktu sahur. Kemudian kita berlomba mendapatkan berkah dari buka bersama.... takjilan yesss!!!

Siang itu..betapa berhati hatinya kita, karena ALlah tidak butuh lapar dan hausnya lisan lisan yang terus berdusta, menggunjing dan kesana kemari menabur kesia siaan. BEtapa hati hatinya kita, karena ini adalah ibadah rahasia, yang hanya ALlah dan kita yang tahu. Lalu...adakah kalimat syukur yang terucap begituuu ikhlas..ketika tetesan air pertama kali membasahi kerongkongan... laka shumtu ya rabbi..wabika amantu..

Disaat keriuk membunyi lambung, diwaktu misik mewangi mulut, dan payah bertambah tambah...kita harapkan panggilan dari arroyan..sebagai pembalasan dari Allah..bagi orang orang yang berpuasa dibulan ini.

Dan keindahan itu akan segera berakhir...semoga kita masih diberi umur panjang, untuk bertemu ramadhan kembali...di tahun depan...amiieeeen